Senin, 06 September 2010

Kesaksian mantan PERAMAL dan AHLI HONG SUI

Nama asli saya
adalah Tjong Khim
Long/ Tjuk Lin Tse
alias Yusuf. Tjuk Lin
Tse adalah nama
praktek saya. Saya
berasal dari
Kalimantan Barat
dan sudah menetap
di Jakarta selama
21 tahun sebagai
seorang Sinshe.
Saya juga masuk
dalam ikatan
Sinshe-sinshe di
Indonesia. Sebagai
peramal nasib, saya
mulai dengan
memasang tarip
sebesar Rp. 500,
untuk setiap pasien.
Tarip terakhir
sebelum saya
bertobat, yaitu
tahun 1988 sebesar
Rp. 150.000, setiap
pasien untuk waktu
½ jam. Pasien saya
begitu banyak
sampai harus
menunggu giliran
2-3 bulan, bahkan 4
bulan untuk diramal
nasibnya.
Selama 21 tahun
saya tidak pernah
memasang iklan,
tetapi dapat
menjadi begitu
terkenal dan saya
mempunyai 46
orang murid, baik di
dalam maupun di
luar negeri, terdiri
dari 34 pria dan 12
wanita: Murid yang
paling jauh dari
Canada,sedangkan
yang paling dekat
dari Singapore dan
Malaysia. Yang dari
Indonesia terpencar
dari berbagai
daerah. Setiap murid
harus membayar
antara 9-10 juta
rupiah pada saat itu.
Mereka belajar hal
meramal nasib,
melihat Hong
Sui,membuat Hoe
dan Pak Kwa.
1. CARA MERAMAL
NASIB
Sekarang saya
mau
menerangkan
bagaimana saya
meramal nasib.
Sewaktu pasien
mendaftar dan
tiba gilirannya
untuk diramal
maka pada saat
pasien datang,
saya dapat
mengetahui
persoalan apa
yang terjadi
yang
menyebabkan
pasien tersebut
mencari saya;
baik itu masalah
usaha, masalah
rumah tangga
dan lain-lain.
Saya juga dapat
mengetahui
penyakit apa
yang diderita
oleh pasien
tersebut atau
penyakitnya
mengharuskan
dia dioperasi dan
barapa kali dia
sudah dioperasi
saya dapat
mengetahuinya.
Lebih dari itu,
anak-anaknya
dengan tanda-
tanda yang ada
pada tubuhnya
laki-laki atau
perempuan,
janda atau duda
dan lain-lain,
semuanya dapat
saya ketahui.
Sebenarnya itu
bukan karena
kehebatan saya,
sebab cara saya
meramal berasal
dari ilmu
keturunan nenek
moyang saya,
bukan karena
mempelajari
buku-buku.
Sejak kecil saya
sudah dilatih
dengan
sembahyang,
puasa serta
membaca
mantra-mantra.
Pada saat saya
menghadapi
pasien untuk
diramal,
sebenarnya roh
yang pada
pasien itulah
yang telah
memberitahu
kepada roh yang
mengikuti saya.
Murid saya yang
belum
sepenuhnya
luluspun sudah
dapat disertai
dengan roh yang
dapat
memberitahukan
segala sesuatu
kepadanya.
Dengan adanya
roh dari pasien
yang
memberitahukan
kepada roh yang
mengikuti saya,
kemudian
mamberikan
firasat kepada
saya, maka saya
berani
menyampaikan
ramalan nasib
pasien saya
secara tepat.
Lalu bagaimana
saya yang
memiliki latar
belakang
kehidupan yang
sedemikian,
dapat percaya
kepada Tuhan
Yesus, padahal
sebelumnya
saya sama sekali
tidak dapat
percaya kepada
Tuhan Yesus.
Menurut
pendapat saya
sebelumnya,
Tuhan Yesus
tidak sebangsa
dengan saya,
bagaimana Dia
dapat membawa
saya ke Sorga?
Mimpipun tidak
mungkin, pikir
saya. Saya
mengatakan,
bahwa Alkitab
adalah tulisan
manusia, bukan
secara langsung
dijatuhkan dari
langit. Namun
ternyata saat ini
saya dapat
menjadi orang
yang lebih
percaya kepada
Tuhan Yesus,
lebih daripada
sebagian orang-
orang Kristen.
Saya menjadi
Kristen bukan
melalui
kesaksian Orang
Kristen, bahkan
seandainya ada
yang
menyodorkan
100 juta rupiah
sekalipun supaya
saya mau
menjadi orang
Kristen, saya
akan
menolaknya.
Saya dapat
percaya kepada
Tuhan Yesus
melalui satu
proses yang
panjang dari
Tuhan sendiri.
2. KENAPA SAYA
DAPAT PERCAYA
KEPADA TUHAN
YESUS?
Tgl. 01 Pebruari
1988 itulah titik
awal di mana
saya mulai
percaya kepada
Tuhan Yesus.
Setiap manusia
mamiliki cinta
kasih dan melalui
hal inilah saya
dapat mengenal
Tuhan Yesus.
Cinta kasih yang
akan saya
paparkan di sini
adalah cinta
kasih antara
suami istri.
Pada tgl.23
Maret 1987 isteri
saya telah
meninggal dunia
karena penyakit
tidak nafsu
makan.
Meskipun saya
seorang Sinshe,
saya tidak
pernah
membuka resep
untuk isteri saya,
melainkan
menghubungi
Sinshe lain yang
terkenal untuk
membukakan
resep untuk istri
saya.
Di rumah saya
ada satu kamar
yang
keadaannya
seperti layaknya
sebuah
kelenteng, 21
tahun yang lalu
patung yang
saya sembah itu
dapat bergerak
dan selama isteri
saya sakit, saya
menyembah
kepada berhala-
berhala itu.
ternyata
hasilnya tidak
ada, demikian
juga usaha-
usaha saya yang
lain bagi
kesembuhan
isteri saya.
Terakhir isteri
saya masuk
rumah sakit,
tetapi dokter
tidak dapat
menemukan
penyakit apa
yang diderita
oleh istri saya.
Hasil check up
secara
menyeluruhpun
mengatakan
bahwa isteri
saya sehat, tidak
ada sesuatu
penyakit. Saat
itu keadaan
isteri saya setiap
hari hanya dapat
makan sebanyak
dua (2) sendok,
jika ditambah
satu(l) sendok
lagi dia akan
muntah. Setelah
menghadapi
jalan buntu,
isteri saya
menyatakan
bahwa dia
menerima Tuhan
Yesus dan
percaya
kepadaNya.
Meskipun saya
sama sekali
tidak percaya
kepada Tuhan
Yesus, namun
karena rasa
cinta kasih saya
kepada isteri,
saya terpaksa
mengijinkannya.
Pada saat istri
saya percaya
kepada Tuhan
Yesus, dia tidak
didoakan oleh
siapa-siapa,
hanya seorang
putra dan putri
saya yang belum
Kristen pada
saat itu. Setelah
didoakan, pada
malam itu isteri
saya dapat tidur
dengan
nyenyak.
Keesokan
harinya, ketika
dia bangun,
wajahnva begitu
berseri-seri dan
sejak itu setiap
malam dia dapat
tidur dengan
tenang. Di lain
pihak ternyata
hal itu justru
membuat saya
tidak dapat tidur.
Kenapa dapat
tajadi hal yang
demikian?
Bayangkan, isteri
saya sudah
percaya kepada
Tuhan Yesus,
tetapi di rumah
saya masih
penuh dengan
berhala. Menurut
ramalan saya
dalam waktu
8-10 hari lagi
istri saya akan
pulang ke rumah
dan situasi
rumah yang
demikian jelas
akan merupakan
satu persoalan
untuknya.
Sebagai orang
yang percaya
Tuhan Yesus,
isteri saya akan
mengucapkan
"Haleluyah dan
Puji Tuhan",
sedangkan saya
masih harus
mengucapkan
kata-kata untuk
berhala.
Perbedaan hidup
yang demikian
jelas akan
mendatangkan
suasana yang
tidak baik.
3. BERHALA-
BERHALA DI
RUMAH SAYA
DIHANCURKAN
Segera saya
mengumpulkan
murid-murid
saya untuk
mengadakan
rapat, tetapi
mereka juga
tidak dapat
memberikan
satu usul tepat
sebagai jalan
keluarnya.
Namun karena
rasa cinta kasih
saya, segala
macam berhala
itu kemudian
saya hancurkan,
termasuk patung
yang dapat
bergerak dari
zaman dinasti
Ming tersebut.
Kira-kira 6 jam
sebelum isteri
saya meninggal
dunia, dokter
baru dapat
menemukan
bahwa isteri
saya terkena
penyakit kanker
usus yang
sebelumnya
kami mengira
hanya wasir
saja. Saat isteri
saya meninggal
dunia saya
belum percaya
kepada Tuhan
Yesus, namun
dikarenakan
isteri saya sudah
percaya kepada
Tuhan Yesus,
upacara
kematiannya
diadakan secara
Kristen dan
kemudian setiap
malam hari
diadakan
kebaktian
penghiburan di
rumah untuk
beberapa waktu
saya terpaksa
mengikuti
berdoa di dalam
nama Tuhan
Yesus dan
mendengarkan
tentang perihal
Tuhan Yesus
yang
menyelamatkan
dan memberikan
Sorga kepada
orang yang
percaya
kepadaNya. Saya
ingin sekali
mengetahui di
mana isteri saya,
di Sorga atau di
Neraka. Menurut
kata orang-
orang Kristen
dan pendeta-
pendeta, isteri
saya ada di
Sorga, tetapi
bagaimana
mereka dapat
memberikan
bukti kepada
saya. Tidak ada
orang yang
pernah ke Sorga
dan kembali
serta
memberitahukan
kepada saya,
bahwa isteri
saya ada disana.
4. MENGIKUTI
SEMINAR
PERTUMBUHAN
GEREJA DI KOREA
SELATAN
Pada bulan
Agustus 1987 di
Korea Selatan
diadakan
Seminar
Pertumbuhan
Gereja bagi
orang-orang Asia
dan kami
sekeluarga yang
bejumlah 7
orang ikut
mendaftarkan
diri. Saya hanya
mengikuti acara-
acara tersebut,
tetapi tidak
mengikuti
kebaktiannya.
Banyak Gereja-
gereja di Asia
mengirimkan
utusannya ke
Korea tapi saya
ikut datang ke
sana hanya
untuk
mengetahui
tentang Tuhan
Yesus saja. Saya
mempunyai 4
orang anak,
seorang putra
dan 3 orang
putri. Putri saya
yang sulung bisu
tuli sama sekali
tidak dapat
mendengar
meski ada bunyi
petasan
sekalipun. Putri
sulung saya yang
demikian juga
saya ajak ke
Korea. Kami juga
pergi ke Bukit
Doa di mana
berduyun-duyun
orang yang
datang ke sana.
Saat itu ada 163
orang dari
Indonesia yang
pergi ke sana
termasuk saya
sekeluarga. Di
sana ada gua-
gua untuk
berdoa dan saya
hanya sekedar
mau tahu saja
tentang gua-gua
tsb. Saya sudah
antri tetapi tidak
pernah
mendapat
giliran.
Disana saya
bertemu seorang
penatua yang
berasal dari
Taiwan. Saya
melihat dia
berdoa untuk
menyembuhkan
orang-orang
sakit tanpa
mantera-
mantera atau
obat, hanya
berdoa dalam
nama Tuhan
Yesus. Ada
seseorang yang
tangannya
selisih panjang
pendek, setelah
didoakan dalam
nama Tuhan
Yesus, tangan
yang pendek
dapat menjulur
keluar menjadi
sama panjang.
Saya juga adalah
mantan pemain
akrobat dan
tukang sulap,
tetapi apa yang
saya lihat ini
bukan sulapan.
Kemudian saya
meminta kepada
penatua
tersebut untuk
menyembuhkan
anak saya yang
sulung. Dia
menjawab
bahwa dirinya
tidak dapat
menyembuhkan,
yang diandalkan
hanya kuasa dari
Tuhan Yesus.
Kesempatan
inilah saya
pergunakan
untuk dapat
melihat
bagaimana
kuasa Tuhan
Yesus tersebut.
Penatua itu
meletakkan
kedua jarinya di
telinga anak
saya lalu berdoa.
Dia mengatakan,
bahwa di dalam
nama Tuhan
Yesus anak ini
harus dapat
mendengar dan
dapat berkata-
kata Amin. Pada
saat penatua itu
selesai berdoa,
dia memetikkan
tangannya di
belakang anak
saya, anak saya
sudah dapat
mendengar.
Peristiwa itu
betul-betul
membuat hati
saya terharu,
sebab 31 tahun
putri sulung saya
tidak pernah
mendengar
sesuatu suara
apapun.
Sekarang dia
dapat
mendengar
hanya melalui
doa. Penatua itu
mengajarkan
putri saya untuk
mengucapkan
kata-kata
"Haleluyah" dan
putri saya dapat
mengikutinya
meskipun
dengan ucapan
yang belum
sepenuhnya
tepat. Saat itu
saya rasakan diri
saya seperti
orang udik yang
pertama kali
datang ke kota.
saya merasakan
kebesaran Tuhan
Yesus.
5. SAYA MULAI
MERASAKAN
KUASA TUHAN
YESUS
YANG HERAN Dari
Korea saya
kembali ke
Indonesia
mampir di
Taiwan dan
Hongkong.
Biasanya setiap
kali saya berada
di Singapore
atau Taiwan
selalu didatangi
banyak orang
yang ingin
diramal
nasibnya,
sehingga tidak
dapat pergi ke
mana-mana.
Tetapi seat itu
tidak ada yang
mengetahui
kedatangan saya
di Taiwan
sehingga saya
dapat pergi ke
tempat rekreasi
Wu Lay. Ketika
saya kembali
dari tempat
rekreasi
tersebut,
ternyata kaki
saya menjadi
bengkak, lebih
besar dari
sepatu saya.
Dikarenakan
jadwal
penerbangan
yang sudah
diatur maka dari
Taiwan saya
mampir ke
Hongkong
dengan kaki
yang bertambah
bengkak lagi.
Saya sempat
berpikir jika
demikian
jangan-jangan
saya harus
menenteng
sepatu saya
sampai ke
Indonesia. Oleh
karena itu saya
memanggil
kedua putri saya
untuk
mendoakan
saya. Setelah
didoakan dalam
nama Tuhan
Yesus ternyata
belum terlihat
hasilnya,
didoakan kedua
kali juga belum
tampak adanya
perubahan,
sehingga saya
katakan biar
sajalah, saya
mau tidur saja
tetapi keesokan
harinya ketika
saya bangun
ternyata kaki
saya sudah
sembuh. Dengan
penuh sukacita
saya pulang ke
Indonesia bukan
dengan
menenteng
sepatu, tetapi
memakai sepatu.
Saat itu saya
belum mau
percaya juga
kepada Tuhan
Yesus dan
sesampai di
Indonesia saya
teruskan
pekejaan saya
sebagai peramal
nasib.
Saat itu saya
juga mengidap
penyakit kencing
manis dan
tekanan darah
tinggi kronis.
Dengan keadaan
tersebut saya
ingin dapat
mengetahui lebih
jauh sampai
dimana kuasa
dari Tuhan
Yesus. Saya
sudah tidak mau
makan obat lagi
melainkan saya
memanggil putra
dan putri saya
untuk
mendoakan
saya. Setelah
berdoa saya
pergi ke dokter
untuk check up.
Dokter
menanyakan
selama satu
bulan saya tidak
periksa itu telah
berobat ke
mana? Dokter
terheran dengan
hasil check up.
Saya jawab,
bahwa saya
tidak berobat ke
mana-mana.
Dokter itu tidak
percaya, tanpa
berobat
bagaimana
mungkin
penyakitnya
dapat sembuh
dan normal
seperti itu, baik
kencing manis
maupun tekanan
darah saya
sudah normal
kembali. Dulu
tekanan darah
saya untuk turun
menjadi 150 saja
sulit, tetapi
sekarang dapat
menjadi 130 - 85.
Hal itu semakin
membuat saya
tahu bahwa ada
kuasa yang
besar di balik
doa. Saya mau
tidak mau harus
mengakui
kebesaran Tuhan
Yesus, tetapi
saya belum
dapat percaya
sepenuhnya
kepadaNya,
masalahnya
adalah terletak
pada pekerjaan
saya sebagai
peramal yang
dengan begitu
mudah dapat
menghasilkan
uang. Saat itu
dalam sehari
saja dapat
memperoleh
hasil 500-600
ribu rupiah
padahal tanpa
modal. Jika saya
harus percaya
kepada Tuhan
Yesus, jelas
pekerjaan saya
tersebut harus
saya tinggalkan
dan saya tidak
dapat mencari
uang.
Posisi saya
memang
terjepit,
sehingga saya
memilih untuk
tetap menjadi
peramal nasib.
Dan satu hal
yang aneh
ternyata juga
banyak orang
Kristen yang
mau diramal
nasibnya. Hal itu
saya ketahui
sebab
sepulangnya
saya dari Korea
saya membeli
100 buah Alkitab
dan setiap
pasien yang
datang kepada
saya, saya
berikan sebuah
Alkitab, di antara
mereka ada
yang
menyatakan,
bahwa dirinya
sudah memiliki
Alkitab, berarti
mereka adalah
orang Kristen,
mereka percaya
kepada Tuhan
Yesus. Ketika
saya
menanyakan
kepadanya
apakah Tuhan
Yesus tidak
menolong? Dia
menjawab,
bahwa dulu
Tuhan Yesus
menolong, tetapi
sekarang tidak.
Saya menasehati
mereka, bahwa
mereka pasti
ada sesuatu
kesalahan dan
saya anjurkan
segera kembali
sungguh-
sungguh datang
kepada Tuhan .
Saya bersaksi
kepadanva
bahwa saya
yang paling tidak
percaya,
ternyata Tuhan
Yesus masih mau
menolong saya.
Saat itu ramalan
saya semakin
terkenal, banyak
juga orang-
orang Kristen
yang mau tahu,
karena ada
peramal yang
membagikan
Alkitab. Mereka
menyatakan,
bahwa di dunia
ini sayalah satu-
satunya peramal
yang demikian.
6. SEKARANG SAYA
BERTOBAT
SUNGGUH-
SUNGGUH
Untuk
mengakhiri
kesaksian saya,
pada tgl. 01
Pebruari 1988
pukul 01.00
barulah saya
percaya kepada
Tuhan Yesus
dengan sungguh-
sungguh. Hari itu
saya selesai
melihat dua Hong
Sui dan yang
terakhir di
Pondok Indah,
suatu tempat
yang begitu luas
baik tanah dan
bangunannya.
Ketika tiba di
sana, hujan
turun dengan
lebatnya,
sehingga saya
kesulitan untuk
turun dari mobil.
Saya membawa
kompas, tetapi
dari dalam mobil
jarum penunjuk
tidak dapat
menunjuk
dengan
tepat,sehingga
saya terpaksa
turun dengan
payung untuk
melihat tempat
tersebut.
Sepulangnya dari
sana, kira-kira
sudah jam 20.00,
setelah makan
lalu tidur karena
badan terasa
sudah kurang
enak.
Tengah malam
saya terbangun
dengan
pernafasan yang
tidak lancar alias
sesak. Sebagai
seorang Sinshe
saya tahu bahwa
ini merupakan
gangguan
jantung. Rasanya
saya sudah tidak
tahan, udara
yang keluar
terasa lebih
banyak dari yang
saya hirup dan
dengan situasi
yang demikian,
saya sadari
dalam waktu
5-10 menit saya
akan meninggal
dunia. Di saat
yang demikian,
saya teringat
kuasa doa dan
mulailah saya
berlutut di atas
tempat tidur,
berdoa kepada
Tuhan Yesus
supaya
melalukan masa
kritis tersebut,
sehingga saya
dapat melihat
hari esok.
Setelah "Amin"
ternyata
hasilnya tidak
ada, bahkan
pernafasan saya
terasa
bertambah
sesak. Saya
mengulangi lagi
dengan berlutut
dan berdoa
kepada Tuhan
Yesus dan Amin
lagi, ternyata
hasilnya juga
tidak ada. Hati
saya menjadi
sedemikian
sesak dan
menurut
perhitungan, sisa
waktu tinggal
kira-kira dua
menit lagi.
Waktu yang
pendek itulah
yang akan
menentukan
saya masih
dapat hidup atau
harus
meninggalkan
dunia ini.
Dalam keadaan
demikian untuk
kembali
menyembah
berhala pada
saat seperti itu
sudah tidak
memungkinkan,
sebab semua
berhala sudah
tidak ada lagi,
sehingga satu-
satunya jalan
adalah saya
harus kembali
berlutut dan
berdoa kepada
Tuhan Yesus.
Situasi sudah
sedemikian
gawat, saya
tidak hanya
berdoa supaya
disembuhkan,
bahkan saya
berjanji jika saya
disembuhkan
saya mau
percaya dan
menurut kepada
Tuhan Yesus,
bersaksi dan
melayani Tuhan
Yesus,
meninggalkan
segala profesi
lama saya. Saat
itu saya yakin,
bahwa Tuhan
Yesus hadir di
depan saya.
Seperti biasanya
saya mengakhiri
doa dengan kata
"Amin", tetapi
heran saya, baru
mengucapkan
kata "A", belum
sampai "MIN",
pernapasan saya
sudah lancar dan
sembuh secara
sempurna.
Rasanya tubuh
saya begitu
segar seperti
menjadi muda
kembali dan
saya dapat
merasakan
sukacita besar
yang belum
pernah saya
alami selama 61
tahun saya hidup
di dunia ini. Sejak
saat itulah saya
betul-betul
percaya kepada
Tuhan Yesus.
Saya adalah
orang yang
berpegang teguh
kepada janji,
sebab itu saya
juga menepati
janji saya
kepada Tuhan
Yesus. Tgl. 01
April 1988 saya
mengumumkan,
bahwa praktek
meramal nasib,
serta Hong Sui
saya tutup
meskipun masih
banyak orang
yang minta
diramal, bahkan
yang dari
Taiwan,
Singapore atau
Malaysia. Tuhan
mengasihi
semua manusia,
tetapi sayang
hanya sedikit
yang mau
mengasihi Tuhan
Yesus. Saya
merasa sangat
berhutang
kepada Tuhan
Yesus yang
begitu mengasihi
saya dan saya
ingin dapat
membalas
kasihNya. Saya
himbau Anda,
kenalilah Tuhan
Yesus Kristus,
Percaya dan
terimalah Dia
dengan bulat
hati. Percayalah
kepadaNya
senantiasa
dengan 100%
jangan 99%,
maka hidup Anda
diselamatkan,
disembuhkan,
diPulihkan di
Dunia maupun di
Sorga.
Kiranya melalui
kesaksian ini, ini
dapat berguna bagi
Anda dalam
menguatkan iman
semua saudara
seiman. AMIN.
Yohanes 3:16
"Karena begitu
besar kasih Allah
akan dunia
ini,sehingga Ia telah
mengaruniakan
AnakNya yang
tunggal, supaya
setiap orang yang
percaya kepadaNya
tidak binasa,
melainkan beroleh
hidup yang kekal".
Yohanes 14:6 Kata
Yesus
kepadanya:"Akulah
jalan dan kebenaran
dan hidup. Tidak
ada seorangpun
yang datang kepada
Bapa, kalau tidak
melalui Aku".
Ibrani 2: 3-4
"Bagaimanakah kita
akan luput, jikalau
kita menyia-
nyiakan
keselamatan yang
sebesar itu, yang
mula-mula
diberitakan oleh
Tuhan dan oleh
mereka yang telah
mendengarnya,
kepada kita dengan
cara yang dapat
dipercayai
sedangkan Allah
meneguhkan
kesaksian mereka
oleh tanda-tanda
dan mujizat-mujizat
dan oleh berbagai-
bagai penyataan
kekuasaan dan oleh
Roh Kudus, yang
dibagi-bagikanNya
menurut
kehendakNya".
Ibrani 4:17b "Pada
hari ini, iika kamu
mendengar
suaraNya,
janganlah keraskan
hatimu!"
Kisah Para Rasul
4:12 "Dan
keselamatan tidak
ada di dalam
siapapun juga selain
di dalam Dia, sebab
di bawah kolong
langit ini tidak ada
nama lain yang
diberikan kepada
manusia yang
olehnya kita dapat
diselamatkan."
Yohanes 1:12
"Tetapi semua
orang yang
menerimaNya
diberinya kuasa
supaya menjadi
anak-anak Allah,
yaitu mereka yang
parcaya dalam
NamaNya".
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar