Selasa, 07 September 2010

Sebuah kisah nyata mengharukan:Kesaksian Pengamen cilik yang diPake TUHAN luar biasa

Mau saya doakan....?
Dibawah ini
merupakan
kesaksian dari
pendeta yang
kemarin berkotbah
di tempat
saya. Nama
pendetanya Bp
Wisnu. Berikut
penuturan beliau:
Beberapa waktu
yang lalu saya ada
pelayanan untuk
Youth di daerah
Tangerang.
Saya naik bis jurusan
Tangerang pada
siang harinya untuk
menuju rumah kakak
saya terlebih dulu
karena pelayanan
tersebut akan
berlangsung sore
hari. Di
dalam bis yang
penuh sesak
tersebut, masuk pula
seorang pengamen
cilik usia
sekitar 7-8 tahun
dengan berbekal
kecrekan sederhana
(mungkin dari tutup
botol)
Berbekal alat musik
sederhana tersebut,
dia nyanyikan lagu
"Yesus ajaib,
Tuhanku ajaib...." (~
a song by Ir. Niko,
red.) Dan kata-kata
tersebut diulang
terus menerus.
Hampir seluruh
penumpang bis
memarahi anak
tersebut, "Diam
kamu! Jangan nyanyi
lagu itu lagi. Kalau
kamu nggak diam,
nanti saya pukul
kamu!"
Tapi ternyata anak
tersebut tidak
menanggapi
kemarahan mereka
dan dengan berani
terus menyanyikan
lagu tersebut. Saya
dalam hati berkata,
"Tuhan, anak ini
luar biasa. Kalau
saya, belum tentu
saya bisa/berani
melakukan hal
tersebut". Karena bis
akan melanjutkan
perjalanan menuju
tol berikutnya,
di pintu tol menuju
Serpong (kalau tidak
salah), hampir 3/4
penumpang turun
dari bis tersebut.
Termasuk saya dan
pengamen cilik
tersebut. Anak kecil
itu
didorong hingga
akhirnya jatuh.
Kemudian dia
bangkit lagi. Tapi dia
didorong
oleh massa hingga
terjatuh lagi. Semua
penumpang bis
mengerumuni anak
itu. Saya
masih ada di situ
dengan tujuan jika
kemudian anak tsb
akan ditempeleng
atau
dihajar, saya akan
berusaha untuk
menariknya lari
menjauhi mereka.
Seluruh kerumunan
itu baik pria maupun
wanita menjadi
marah, "Sudah
dibilang jangan
nyanyi masih nyanyi
terus! Kamu mau
saya pukul?" dst,
dst.
Anak kecil itu hanya
terdiam. Setelah
amarah mereka
mulai mereda, anak
kecil
itu baru berbicara,
"Bapak-bapak, Ibu-
Ibu jika mau pukul
saya, pukul saja.
Kalau mau bunuh,
bunuh saja. Tapi
yang Bapak dan Ibu
perlu tahu, walaupun
saya
dipukul atau dibunuh
saya tetap akan
menyanyikan lagu
tersebut." Seluruh
kerumunan menjadi
terdiam sepertinya
mulut mereka
terkunci. Kemudian
dia
melanjutkan,
"Sudahlah... . Bapak,
Ibu tidak perlu
marah-marah lagi.
Sini..
saya doakan saja
Bapak-Ibu."
Dan apa yang terjadi,
seluruh kerumunan
itu didoakan satu per
satu oleh anak ini.
Banyak yang tiba-
tiba menangis dan
akhirnya mau
menerima Tuhan.
Saya yang
sedari tadi
menyaksikan hal
tersebut, kemudian
pergi meninggalkan
kerumunan
tsb. Saya
melanjutkan naik
mikrolet. Jalanan
macet krn kejadian
tersebut hingga
mikrolet melaju
dengan sangat
lambat.. Sopir
mikroletnya
bertanya, " Ada
apa sih Pak? Koq
banyak
kerumunan?" Saya
jawab "O.... Itu ada
banyak
orang didoakan oleh
anak kecil."
Di saat mikrolet
melaju dengan
sangat pelan, tiba-
tiba anak kecil
pengamen itu
naik mikrolet yang
sama dengan saya.
Saya kemudian
bertanya, "Dik, kamu
nggak takut dengan
orang-orang itu?"
Jawabnya, "Buat
apa saya takut? Roh
yang ada dalam diri
saya lebih besar
dari roh apapun di
dunia ini", tuturnya
mengutip ayat F
irman Tuhan.
Lanjutnya, "Bapak
mau saya doakan?"
Saya terperanjat,
"Kamu mau doakan
saya?"
Jawabnya, "Ya kalau
Bapak mau."
Saya menjawab,
"Baiklah. Kamu boleh
doakan saya."
Doanya, "Tuhan
berkati Bapak ini.
Berkati dan urapi
Bapak ini jika sore
nanti dia akan ada
pelayanan Youth."
Sampai di situ, saya
tidak bisa menahan
air mata yang deras
mengalir. Saya
tidak peduli lagi
dengan penumpang
lain yang mungkin
menonton kejadian
tersebut. Yang saya
tahu bahwa Tuhan
sendiri yang
berbicara pada anak
ini, dari
mana dia tahu saya
akan ada pelayanan
Youth sore ini.
Kesaksian ditutup
sampai di situ dan
dengan satu
kesimpulan, jika kita
mau,
Tuhan bisa pakai kita
lebih lagi. Bukan
kemampuan tapi
kemauan yang
Tuhan
kehendaki.
~
kesaksian oleh Pdt.
Wisnu
Tuhan memberkati.
LORD Bless You
Pdt Victor Hutapea
GPdI Calvary Chapel
Bali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar