Minggu, 17 Oktober 2010

''PERLENGKAPAN SENJATA PEPERANGAN UMAT KRISTEN''

Penulis : Frank
Breaden
Ada dua cara untuk
memasuki medan
peperangan Kristiani.
Yang pertama
dengan memagari
diri kita sendiri
dengan penghalang-
penghalang yang
terdiri dari peraturan
dan disiplin. Inilah
cara yang negatif.
Cara yang lain ialah
dengan mengisi
dirikita dengan hal-
hal yang baik dan
indah sehingga
kejahatan tidak
menarik lagi bagi
kita. Inilah cara yang
positif.
Cerita Yunani
purbakala mengenai
Ulysses, Orpheus, dan
Pulau-pulau Sirens
memberikan sebuah
ilustrasi tentang cara
yang disebut diatas.
Pada waktu Ulysses
mendekati pulau
yang berbahaya itu,
ia memerintahkan
supaya kepung
pelaut-pelaut yang
dipimpinnya itu
ditutupi dengan lilin,
lalu ia mengikat diri
sendiri ke tiang layar
supaya ia tidak bisa
dikalahkan oleh
suara nyanyian pulau
Sirens yang
bisamembuat itu, ia
tidak peduli. Ia duduk
dengan tenang
diatas dek dan tidak
mempedulikan lagu-
lagu pulau Sirens itu.
KARENA IA SENDIRI
ADALAH MUSIKUS
YANG LEBIH BAIK DARI
MEREKA. Ia bisa
memainkan musik
yang jauh lebih baik
sari musik pulau
Sirens itu, sehingga
lagu-lagu mereka itu
tidak berkuasa untuk
menaklukkan dia.
Ulysses dibentengi
dari luar. Orheus
dibentengi dari
dalam.
Alkitab menyarankan
cara positif untuk
mengalahkan
pencobaan.
JANGANLAH KAMU
KALAH TERHADAP
KEJAHATAN, TETAPI
KALAHKANLAH
KEJAHATAN DENGAN
KEBAIKAN. (Rom
12:21). Prinsip Alkitab
yang positif ini
ditekankan secara
lebih luas lagi dalan
efesus 6:10-18,
dimana kita diajak
untuk KENAKANLAH
SELURUH
PERLENGKAPAN
SENJATA ALLAH.
Ada tujuh potong
perlengkapan
senjata ajaib ini.
Setiap potong perlu
kita pelajari, dan kita
diajak untuk
memakai
perlengkapan
senjata seluruhnya.
Kitalah yang harus
mulai
memprakarsainya.
Perlengkapan
senjata itu tidak
akan dipakai secara
paksa jika kita tidak
mau. Tidak datang
sendiri kepada kita.
BERIKAT PINGGANG
KEBENARAN.
Ikat pinggang atau
pakaian yang dibuat
dari kulit, dilapisi
dengan logam,
dikenakan oleh
tentara Roma pada
zaman Paulus.
Pakanian ini
memberi kebebasan
bergerak tetapi
memberi
perlindungan pada
perut dan paha.
Untuk Rasul Paulus,
Kebenaran Allah
senada dengan ikat
pinggang yang
memberi
perlindungan.
Kebenaran terdapat
dalam firman Allah.
Ini berarti bahwa
pengetahuan Alkitab
tangan pertama dan
yang mendalam
adalah perlengkapan
senjata yang
melindungi terhadap
kejahatan. Maka
perlu bagi kita untuk
membuat kebenaran
itu menjadi milik kita
denga cara
mempelajarinya
secara pribadi.
Kebenaran yang
hanya dijamah
sesekali, atau yang
terpisah dari kita,
tidak memberi
perlindungan.
Kebenaran akan
menjadi
perlengkapan
senjata yang
berguna hanya kalau
diizinkan memasuki
jiwa dengan iman
pribadi dan dengan
mempelajarinya
secara
berkesinambungan.
BAJU ZIRAH KEADILAN
(ayat 14)
Tentara Romawi
diberikan
perlengkapan
penutup dada untuk
melindungi jantung
dan anggota tubuh
lainnya yang amat
vital. Biasanya
penutup dada ini
dibuat dari bahan
logam dan bisa
terdiri dari satu
potong atau
beberapa potong
yang terpisah.
Keadilan Alkitabiah
bagi manusia
termasuk
pembebasan dari
dosa, dan pemberian
kekuatan untuk
melawan kuasa
dosa. Kedua
pemberian ini adalah
karunia Ilahi dan
tidak tergantung
atas usaha dan
kebaikan manusia.
Karena itu diberikan
pada kita melalui
pembenaran atau
dianugrahkan
melalui
pengudusan.baju
zirah keadilan adalah
perlengkapan
senjata untuk
perlindungan yang
disediakan
seluruhnya oleh
Allah.
KAKIMU
BERKASUTKAN
KERELAAN UNTUK
MEMBERITAKAN INJIL
Tentara zaman Rasul
Paulus
membutuhkan
perlengkapan
senjata untuk kaki.
Demikian umat
Kristiani zaman ini.
Kasut adalah ibarat
peredam kejut yang
memberikan
perlindungan dari
duri, onak, batu dan
segala ganguan
dijalan. Kasut juga
membantu
menguatkan kaki
dan memberi
stabilitas waktu
terlibat dalam
pertempuran.
Demikian lah injil
damai sejahtera
memastikan damai
dengan Allah da
denga manusia
menjadi peredam
kejut rohani dan
stabilisator rohani
yang ampuh. Injil bila
diterima dan
diterapkan, akan
melindungi kita dari
luka , bilur, gesekan
dan gangguan yang
menyerang kita
bukansaja dalam
peperangan
melawan setan
tetapi juga dari
manusia yang
diperalatnya dari
beragam kesukaran.
Waktu Paulus
menulis
keyakinannya
menang dalam Roma
8:31-39, ia juga
sedang memakaikan
kasut injil itu.
Diatas segalanya,
kasih akan diri
sendiri perusak
dama sejahtera yang
terbesar. Jika diri
masih hidup, kita
disiap untuk
menjaganya dari
serangan yang
membahayakan.
Tetapi jika kitamati
hidup kita
disembunyikan
dalam Allah bersama
Kristus maka kita
tidak akan
memasukkan
kedalam hati segala
yang menyakitkan
walaupun kita
abaikan dan
disepelekan. Kita
akan menjadi tuli
terhadap segala
celaan dan buta
terhadap segala
pelecehan dan
serangan.
Penerimaan kita atas
injil damai sejahtera
akan
menyanggupkan kita
untuk melepaskan
tangankita in
sehingga kita bisa
menerima ceercaan
dan gangguan
gangguan lain tanpa
sakit hati. Kita
bersyukur pada Allah
oleh sebab injil
damai sehatera itu.
PERISAI IMAN (16)
Inilah satu diantara
perlengkapan
senjata yang paling
berarti yang
gambapng diganti-
ganti posisinya.
Perisai menambah
dan mempertinggi
daya guna alat
perlengkapan
lainnya. Iman adalah
keterbukaan kepada
Allah. Dengan
spontanitas dan
dengan
berkesinambungan.
Itu adalah
ketergantungan
mutlak kepada Allah
dalam setiap
keadaan darurat. Itu
juga adalah
pengaturan yang
sudah ditetapkan
untuk menerima
capur tangan Allah
pada setiap saat
dalam segala
keadaan.
Demikianlah kuasa
Iman sehingga dapat
membalikkan
kekuatan serangan
setan yang ganas
sekalipun. Dengan
bantuan iman kita
dapt memadamkan
semua panah api dari
sijahat. Janji ini
bukan sekadar
petunjuk untuk
kemenangan yang
belum pasti atas
kejahatan. Janji ini
adalah berikut
kuasadan
perlindungan yang
positif, konsisten dan
tetap.
KETOPONG
KESELAMATAN (17)
Ketopong memberi
pelindungan
padakepala, dan
kepala adalah
tempat kedudukan
pertimbangan,
kesadaran, berpikir,
motivasi, dan
pengendalian.
Keselamatan yang
kita jumpai dalam
Alkitab adalah juga
suatu istilah yang
artinya sangat luas.
Keselamatan itu
mencakup semua
kegiatan Allah
terhadap pendosa
dalam memberikan
terang, perlindungan,
penyembuhan, dan
berkat. Juga
mencaskup
kebutuhankita pada
hari yan gsudah lalu,
sekarang, dan yang
akan datang. Karena
itu kita boleh
bersandar pjada
karunia keselamatan
yang berasal dair
Allah. Hidupkita,
reputasi kita,
kegemaran kita,
kedamaian kita,
pengharapan kita
bukan lagi
bergantung atas
belas kasihan
manusia, setan atau
keadaan. Denga
mengenakan
ketopong ini kita bisa
berkata bersama
Paulis: Jika Allah
dipihak kita,
siapakah yang akan
melawan kita? (Rom
8:31), dan siapakah
yang aka
memisahkan kita
dari Kristus? (Rom
3:35).
PEDANG ROH, YAITU
FIRMAN ALLAH (ayat
17)
Pedang adalah
senjata untuk
menyerabg atau
membela diri. Umat
Kristen yang terjun
dalam peperangan
begitu larut dengan
Alkitab sehingga
firman Allah sudah
menyatu dengan
dirinya sendiri.
Demikian juga halnya
dengan Yesus. Ia
begitu tekun
menyerap dan
menhafalkan firman
Allah sehingga ada
tertulis itu selalu ada
diujun gbibirnya
dalam setiap kasus
darurat. Demikianlah
halnya dengan kita.
Jika kita diserang
pencobaan, jangan
kita memandang
pada situasi atau
pada kelemahan
dirikita, tetapi kita
harus memandang
pada kuasa Firman
karena
semuakekutan
firman itu sudah
menjadi milik kita.
Setan gemetar dan
lari dari hadapan
orang yang lemah
sekalipun bila ia
berlindung pada
DEMIKIAN FIRMAN
TUHAN.
BERDOALAH SETIAP
WAKTU DENGAN
PERMOHONAN (ayat
18)
Doa adalah hubungan
langsung dengan
sorga yang perlu
bagi kita. Kita bisa
menutup semua
pintu pikiran dosa
dan kebimbangan
yang meliputi pikiran
kita dan semua
pemikiran yang tidak
suci dengan
mengankat jiwa kita
pada Allah melalui
doa yang tekun. Iblis
gemetar bila ia
melihat orang kudus
yang lemah
sekalipun bertelut
dalam doa. Pada
setiap saan dan
walaupun Allah tidak
tebatas
kekuasaanNya,
namun Ia hanya
sejauh doa kita. Lalu
mengapa umat
Kristen yang sedang
berperang itu
melumpuhkan diri
sendiri dan
membodohi diri
dalam kemenangan
dengan cara
KESIMPULAN.
Dalam kesembilan
ayat Alkitab ini, Allah
menunjukkan tiga
aspek yang paling
penting dalam
peperangan Kristiani
Yaitu:
Realisasi yang
mendesak dan yang
bisa mengancam
dalam peperangan
sehari-hari dengan
sijahat. Yang akan
mencapai puncaknya
pada akhir zaman
(Why 12:12)
Kekuatan dan
kelicikan musuh
yang melebihi
kekuatan manusia
biasa yaitu si Iblis.
Kemampuan
pertahanan kita jika
kita mengenakan
senjata pertahanan
itu.
Peperangan ini
bukanlah
peperangan yang
berpura-pura, bukan
peperangan main-
main, bukan
peperangan
bayangan, melainkan
peperangan yang
menentukan antara
hidup dan mati dan
yang menentukan
nasib. Mengenai diri
kita, kita ini bukanlah
tandingan musuh
kegelapan dan
kejahatan yan
gdiarahkan pada
kita. Karena itru kita
diajak supaya kita
kuat didalam Tuhan,
hanya Ilahi yang
dapat bertahan dan
mengalahkan
kekuatan musuh
yang melebihi
kekuatan manusia
itu. Alangkah
kuatnya penghiburan
yang diberikan
dalam firman Kristus:
AKU TELAH
MEMBERIKAN KUASA
KEPADA KAMU UNTUK
MENAHAN KEKUATAN
MUSUH (Luk 10:19)
Sumber: The New
Pictorial Aid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar