Jumat, 27 Agustus 2010

Bagaimana kita Mengetahui ALKITAB itu Benar?

Bagaimana Kita
Mengetahui Bahwa
Alkitab Itu Benar?
Bukti-Bukti External
Ada banyak bukti-
bukti external, yaitu
fakta-fakta diluar
Alkitab yang
memperlihatkan
bahwa Alkitab
adalah sumber
informasi yang dapat
dipercaya.
Bukti-Bukti Ilmiah
Belum ada bukti-
bukti ilmiah yang
dapat menyatakan
kesalahan
pernyataan-
pernyataan apapun
yang ada di dalam
Alkitab. Walaupun
ada banyak orang
yang mengatakan,
"Alkitab adalah
bukan buku ilmiah,
tetapi itu ditulis
untuk memberikan
pandangan
mengenai
keagamaan atau
kerohanian."
Walaupun begitu
seluruh isi Alkitab
adalah mutlak dapat
dipercaya dalam hal
ilmiah maupun
rohani.
Ketepatan catatan
dari benda-benda,
peristiwa-peristiwa,
orang-orang dan
tempat-tempat
didalam Alkitab
memperlihatkan
integritas Tuhan.
Tuhan telah
memberikan
pernyataan-
pernyataan yang
harus diterima
secara utuh dimana
hal ini
memperlihatkan
kemampuan Tuhan
untuk menjaga
ketepatan isi Alkitab
selama berabad-
abad. Kita tidak akan
bisa melampaui
batas kepercayaan
akan ketepatan
pernyataan-
pernyataan tentang
dunia ini seperti yang
tertulis didalam
Alkitab karena hal itu
menunjukkan bahwa
Tuhan-lah yang
mengarang Alkitab.
Bukti-bukti
Geography
Sementara Alkitab
tidak ditulis untuk
mengajarkan
prinsip-prinsip ilmu
alam akan tetapi
setiap topik yang
membicarakan
ciptaan Tuhan
didalam Alkitab
adalah sangat benar
dan akurat. Dalam
satu hal Alkitab
menyatakan secara
benar di Ayub 26:7
bahwa bumi
berbentuk bulat, dan
pernyataan ini ditulis
kira-kira 3000 tahun
sebelum Masehi.
Deskripsi yang tepat
mengenai bentuk
bumi ini begitu
berlawanan dengan
pendapat atau
kepercayaan
kebanyakan orang
yang hidup pada
masa itu dimana
mereka percaya
bahwa bumi ini
berbentuk datar. Dan
Yesaya 40:22 juga
menyatakan hal
yang sama bahwa
Tuhan bertakhta di
atas "bulatan bumi".
Pernyataan di
Yesaya 40:22 adalah
pararel dengan
pernyataan di Ayub
26:7 yang
menyatakan telah
menyebutkan
bentuk bumi dengan
benar, dan
kebenaran-
kebenaran seperti
itulah yang selalu
kita dapatkan dari
Alkitab. Lagipula
siapakah yang lebih
mengetahui daripada
sang Pencipta sendiri
tentang bagaimana
alam semesta ini
dibuat?
Bukti-bukti Arkeologi
Salinan yang tertua
dari puisi-puisi atau
karangan-karangan
Yunani adalah 800
sampai 1000 tahun
lebih baru daripada
tulisan yang aslinya.
Tapi, tidak ada
ilmuwan yang akan
menerima
pernyataan bahwa
tulisan-tulisan
Yunani ini telah
menyeleweng dari
tulisan yang aslinya
dan seharusnya
dibuang. Tetapi
salinan tertua dari
kitab-kitab
Perjanjian Lama
hanyalah 200 tahun
lebih baru dari
tulisan aslinya. Dan
salinan tertua dari
kitab-kitab
Perjanjian Baru
tertanggal 50 sampai
80 tahun setelah
tulisan aslinya. Dari
dasar informasi ini,
Alkitab seharusnya
dipercayai paling
tidak seperti tulisan-
tulisan Yunani
lainnya, yang sampai
sekarang masih
sangat dipercaya.
Penemuan-
penemuan arkeologi
banyak yang
memperkuat bukti
integritas dari
Alkitab yang
menyebabkan para
arkeolog yang
dulunya melecehkan
Alkitab menjadi
berbalik dari
menentang menjadi
percaya kepada
Alkitab. Selama
berabad-abad ada
banyak orang-orang
yang meragukan
kebenaran Alkitab
karena Alkitab
menyebutkan begitu
banyak nama
bangsa-bangsa kuno
yang telah lama
menghilang.
Contohnya di
Kejadian 15:20
Alkitab menyebutkan
tentang suku bangsa
Het. Dan ternyata
beberapa ratus
tahun yang lalu para
arkeolog
menemukan
reruntuhan sebuah
kota yang terletak di
Turki, yaitu disebelah
Utara dari tanah
Israel, yang ternyata
adalah reruntuhan
dari kota utama
bangsa Het.
Dalam kasih karunia
Tuhan, pada sekitar
tahun 1950
ditemukan gulungan-
gulungan kitab di
sebuah gua yang
bernama Qumran
didekat Laut Mati.
Hebatnya karena
kondisi gua yang
sangat-sangat
kering gulungan-
gulungan kitab ini
berada dalam taraf
yang baik dan tidak
mengalami
kehancuran, kitab-
kitab ini dapat
dibuka dan dibaca.
Penemuan yang
paling menakjubkan
adalah salinan dari
kitab Yesaya.
Menurut uji carbon
14, penanggalannya
adalah 100 tahun
sebelum Masehi, itu
adalah 1000 tahun
lebih awal daripada
salinan yang
dipergunakan
sebelumnya.
Selisihnya hanya
sekitar 600 tahun
dari teks yang
aslinya. Dan para ahli
menemukan kalau ini
adalah identik
dengan tulisan
Yahudi (Ibrani) yang
digunakan untuk
menterjemahkan
alkitab King James
yang diterbitkan
pada tahun 1611.
Jadi, gulungan-
gulungan kitab ini
menolong untuk
membuktikan fakta
bahwa kita
sesungguhnya
mempunyai Injil
sejati yang asli.
Bukti-bukti Sejarah
Alkitab juga
berbicara mengenai
kejadian-kejadian
jauh dari sebelum hal
itu terjadi. Nabi
Yesaya pernah
berbicara mengenai
seorang raja Persia
yang bernama
Koresh (Yesaya 45:1)
dimana dinubuatkan
bahwa dia-lah yang
akan membangun
kembali bangsa
Yehuda. Persia
adalah sebuah
kerajaan besar yang
terletak disekitar
negara Iran. Yesaya
menulis nubuat ini
pada masa
pemerintahan raja
Hizkia yang
meninggal pada
tahun 687 sebelum
Masehi. Dan Koresh
tidak mulai
memerintah sebagai
raja sampai tahun
600 sebelum Masehi,
ini adalah lebih dari
80 tahun setelah
nubuat itu ditulis.
Hanya Tuhan saja
yang dapat
mengetahui nama
dari raja Persia
sebelum dia naik ke
atas tahta.
Kemudian Alktiab
mempunyai banyak
nubuat-nubuat
mengenai Yesus
Kristus yang ditulis
1000 tahun sebelum
Dia dilahirkan. Hal ini
mungkin sedikit
tersembunyi yang
hanya terlihat bila
kita memperhatikan
setiap kata dengan
teliti, tetapi
sebetulnya setiap
kitab-kitab dalam
Perjanjian Lama
dengan jelas
menunjuk kepada
Yesus. Contohnya,
perhatikanlah
dengan sangat teliti
nubuat-nubuat yang
ditulis dalam Mazmur
22, Yesaya 53 dan
Mikha 5:2.
Melihat fakta-fakta
bersejarah ini, kita
dihadapkan hanya
kepada dua
kemungkinan.
Apakah Alkitab itu
dikarang oleh Dia
yang tidak
mempunyai batas
waktu, atau itu
hanyalah sebuah
lelucon yang ditulis
oleh seseorang
setelah kejadian itu
terjadi untuk
membuat Alkitab
kelihatan hebat.
Pilihan yang benar
adalah: Alkitab
merupakan satu-
satunya firman
Tuhan yang sejati.
Bukti Dari
Pengalaman Pribadi
Salah satu sumber
lain dari kebenaran
Alkitab adalah
pengalaman pribadi
dari mereka-mereka
yang sudah dirubah
hidupnya oleh
Alkitab. Ada
perubahan yang
besar dan nyata
didalam hidup orang-
orang yang percaya
kepada Kristus dan
berjalan menurut
firman-Nya, yaitu
Alkitab. Dalam kata
lain Alkitab sanggup
melakukan kepada
orang-orang yang
percaya janji-janji
yang terkandung
didalamnya.
Alkitab menjanjikan
pembebasan dari
hari pengadilan
terakhir dan
memberikan
kepastian tidak akan
adanya hukuman
bagi orang-orang
yang percaya
(Yohanes 5:24, Roma
8:1,16, 1 Yohanes
4:18). Alkitab
menjanjikan orang-
orang yang percaya
akan dibersihkan
secara rohani
(Mazmur 119:9,11,
Yohanes 15:3).
Alkitab menjanjikan
kebebasan dari
perbudakan dosa
dan kemenangan
total (Yohanes
8:34-36, Roma 6:18,
Kolose 3:1-2). Alkitab
memberikan arti dan
tujuan dari hidup ini
(1 Petrus 2:9).
Semua hal-hal ini
adalah bagian dari
pengalaman pribadi
orang-orang yang
percaya. Orang-
orang yang percaya
mengalami hidup
yang baru yang
menjadi bukti bahwa
mereka tidak lagi
dipenuhi dengan
kepahitan atau
penyesalan tentang
masa lalu mereka
ketika mereka
mengetahui
pengampunan Tuhan
(Ibrani 10:16-17).
Bahkan orang-orang
yang percaya berani
berkorban untuk
sesamanya manusia
karena mereka
mengetahui bahwa
mereka selalu dapat
bergantung kepada
Tuhan. Seseorang
yang percaya
kepada Alkitab
mempunyai
pengalaman rohani
pribadi yang
mengetahui dengan
pasti bahwa Alkitab
adalah bukan
sekedar tulisan-
tulisan puisi biasa,
tetapi itu adalah
firman Tuhan yang
bersaksi jauh
kedalam hati
mereka.
Kesaksian Alkitab
Alkitab sendiri
bersaksi bahwa ia
berasal dari Tuhan.
Misalnya di 2 Samuel
23:2 Daud, yang
menulis banyak
bagian dari kitab
Mazmur,
menyatakan bahwa
apa yang ditulisnya
berasal dari Tuhan.
Nabi Yeremia
menyatakan hal
yang sama (Yeremia
1:4), juga rasul
Paulus (1 Tesalonika
2:13). Dan di 2 Petrus
3:16 rasul Petrus
menyatakan bahwa
tulisan-tulisan Paulus
adalah bagian Kitab
Suci (scriptures).
Yesus sendiri
membuat banyak
pernyataan-
pernyataan bahwa
Alkitab mutlak dapat
dipercaya (Lukas
16:17, 24:44,
Yohanes 17:17). Dan
Yesus seringkali
menggunakan kisah-
kisah dari Perjanjian
Lama sebagai
peristiwa-peristiwa
yang nyata (Lukas
11:51, 17:26-33).
Kesatuan Alkitab
Alkitab terdiri dari 66
buku yang ditulis
selama periode
waktu lebih dari
1500 tahun, dari
zaman Musa (1400
Sebelum Masehi)
sampai zaman rasul
Yohanes (kira-kira
100 Masehi). Jumlah
penulisnya
sedikitnya ada 40
orang. Beberapa dari
pengarangnya hidup
terpisah 600 mil
jauhnya, dan
kebanyakan dari
mereka tidak
mengenal satu sama
lain. Tetapi kata-
kata yang tertulis di
dalam Alkitab
mempunyai pesan
yang sama, dan
mempunyai satu
kesatuan yang
sempurna secara
keseluruhan.
Satu-satunya alasan
kenapa bisa terjadi
seperti itu karena
Tuhan-lah yang
mengarang Alkitab.
Tuhan menggunakan
orang-orang ini
untuk menulis apa
yang Ia ingin tuliskan
kepada umat
manusia. Setiap kata
dan setiap huruf
didalam aslinya
(Ibrani untuk
Perjanjian Lama dan
Yunani untuk
Perjanjian Baru)
adalah tepat seperti
apa yang Tuhan ingin
sampaikan kepada
umat manusia. Para
penulis ini hidup dan
mati di zaman yang
berbeda-beda, tetapi
Tu493 yang sama
yang hidup selama-
lamanya yang
memberitahukan
kepada orang-orang
ini apa yang harus
mereka tulis. Untuk
alasan ini, kita bisa
selalu bisa
membandingkan
bagian-bagian yang
berbeda dari Alkitab
dan menemukan
bahwa mereka
adalah saling
melengkapi, saling
menjelaskan, dan
sangat konsisten
satu dengan yang
lainnya (1 Korintus
2:13). Kita dapat
membaca bagian
yang mana saja dari
Alkitab dan
menemukan firman
Tuhan disana.
Isi Alkitab
Hal yang paling
menakjubkan yang
dapat kita temukan
didalam Alkitab
adalah hal-hal yang
dibicarakan
didalamnya. Ada hal-
hal di dalam Alkitab
yang kita ketahui
bahwa hanya Tuhan
saja yang dapat
menulis pernyataan-
pernyataan yang
seperti itu. Misalnya
Alkitab menyatakan
di Yohanes 10:30
Yesus berkata
bahwa Ia adalah
Allah. Di Yohanes
20:28 seorang murid
menyatakan bahwa
Yesus adalah Allah.
Dan di Ibrani 1:8 Bapa
menyatakan bahwa
Yesus adalah Allah.
Kesimpulan terakhir
dari kesaksian-
kesaksian ini adalah
apakah Alkitab itu
gila atau itu adalah
benar-benar
berisikan firman-
firman Tuhan.
Contoh lain yang
penting adalah
bahwa Alkitab
membicarakan
masalah dosa (1
Yohanes 3:14). Tidak
ada orang lain yang
mempunyai
keberanian untuk
menuliskan
kenyataan-
kenyataan hidup
manusia seperti
yang tertulis didalam
Alkitab. Alkitab
memberikan
gambaran yang
menyeramkan dari
upah dosa. Alkitab
menyinggung kita,
dan kita tidak selalu
menyukai apa kita
baca didalamnya. Ini
menerangkan
mengapa kita sulit
untuk mempercayai
Alkitab.
Masalahnya adalah
bukan bukti
kebenarannya
melainkan hati kita.
Siapa yang ingin
mengetahui bahwa
sebenarnya dia
sedang berada
didalam bahaya,
seorang penjahat,
seorang pendosa
yang busuk dan
buruk? Siapa yang
akan bersuka-cita
sewaktu dia
diberitahu bahwa dia
sedang berjalan
menuju ke neraka,
dimana dia akan
menderita
selamanya dibawah
murka Tuhan? Siapa
yang menyambut
pengetahuan bahwa
tidak ada kebaikan
apapun sama sekali
didalam dirinya dan
sebenarnya dia
sedang berada
didalam
pemberontakan
melawan Tuhan
yang telah
menciptakannya?
Hanya Tuhan saja
yang dapat berkata
jujur kepada kita
karena hanya Dia
saja yang
mengetahui
kebenaran. Hanya
Tuhan yang mau
berterus-terang
kepada kita untuk
menyatakan kasih-
Nya. Kasih sejati
tidak dinyatakan
dengan kata-kata
yang mencoba untuk
membuat kita
merasa enak dan
nyaman dengan cara
menyanjung, tapi
meninggalkan kita
didalam kesusahan
karena mereka tidak
mempunyai
pengharapan yang
nyata. Kasih yang
sejati dinyatakan
dalam kebenaran,
karena itu adalah
satu-satunya hal
yang dapat
menyelamatkan kita.
Kejujuran Alkitab
tentang manusia
tidak menarik, tetapi
Alkitab berisi kata-
kata dari seorang
teman sejati. Tuhan
mengetahui bahwa
kita sedang berjalan
dipinggir jurang, dan
siap untuk jatuh ke
dalam neraka. Dia
memberitahu
persisnya apa yang
kita butuhkan untuk
menghindari
kemalangan ini.
Walaupun Alkitab
tidak akan tampil
sebagai salah satu
dari sepuluh buku
paling populer tahun
ini, tapi hanya Alkitab
yang dapat
memberikan janji-
janji seperti yang
Yesus katakan di
Matius 11:28-30:
"Marilah kepada-Ku,
semua yang letih
lesu dan berbeban
berat, Aku akan
memberi kelegaan
kepadamu. Pikullah
kuk yang Kupasang
dan belajarlah pada-
Ku, karena Aku
lemah lembut dan
rendah hati dan
jiwamu akan
mendapat
ketenangan. Sebab
kuk yang Kupasang
itu enak dan beban-
Kupun ringan."
Pesan-pesan Alkitab
Ada satu hal terakhir
yang harus kita
pertimbangkan
untuk menilai
kebenaran Alkitab.
Kebanyakan orang
percaya akan
adanya Tuhan. Tapi
jika Tuhan itu
memang Tuhan,
berarti Dia berkata-
kata dengan kuasa
yang mutlak dan kita
harus berserah
kepada perintah-
perintah-Nya.
Dengan kata lain, apa
yang kita pikirkan
tentang firman-Nya
dan bagaimana kita
bereaksi
terhadapnya,
mengambarkan
pikiran kita tentang
Tuhan. Kita tidak
dapat memisahkan
Tuhan dan Alkitab-
Nya. Kita tidak harus
percaya kepada
Alkitab, tetapi kita
akan menghadapi
akibatnya. Kalau
seseorang tidak
percaya kepada
Tuhan yang
membuat Alkitab
maka dia akan
bertingkah-laku
menurut jalan
pikirannya itu, dan
kepahitan serta
kehidupan yang
egois itulah yang
mereka akan tuai
tepat seperti yang
Alkitab katakan. Ini
adalah bukti yang
mengerikan. Dan
mereka juga harus
menghadap murka
Tuhan yang akan
mengejar mereka
sampai diluar batas
liang kubur dan
mereka akan
dibangkitkan
kembali untuk
dihakimi oleh sang
Hakim (Yesus Kristus
adalah firman Tuhan)
pada hari
penghakiman
terakhir seperti yang
dikatakan Alkitab
Mempertanyakan
tentang kebenaran
Alkitab adalah hal
yang baik, dan
Alkitab mampu untuk
melewati
pemeriksaan-
pemeriksaan yang
ada dan menjawab
semua pertanyaan
yang ada dan dapat
menghapuskan
keragu-raguan kita.
Yakobus 1:6
menyatakan bahwa
kita tidak perlu ragu-
ragu untuk meminta
kepada Tuhan
supaya kita
mempercayai
firman-Nya dan
meminta
kebijaksanaan untuk
mendapatkan hadiah
yang terbaik yang
bisa kita dapatkan
dari Alkitab. Tetapi,
untuk mempelajari
Alkitab adalah
sesuatu yang suci.
Hanya kalau kita
menghampiri Alkitab
dengan rendah hati
dan pikiran yang
terbuka untuk
kebenaran maka kita
akan bisa
menemukan
jawaban-jawaban
yang kita perlukan.
Dan kita dapat
berdoa, "Ya Tuhan
saya tidak tahu apa-
apa, ajarkanlah
saya."
"firman-Mu adalah
kebenaran."
(Yohanes 17:17)
Sumber:
www.familyradio.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar