Jumat, 27 Agustus 2010

Dosa-Dosa Menghujat ROH KUDUS

Penulis : Billy Graham
Menghujat Roh
Kudus (Injil Matius
12:22-32)
Semua dosa manusia
terhadap Roh Kudus
tak ada yang lebih
buruk daripada dosa
menghujat Dia.
Alasannya jelas
sekali: Dosa itu tak
dapat diampuni.
Semua dosa lain
terhadap Roh Kudus
dapat saja dilakukan
oleh orang percaya.
Kita dapat bertobat
daripadanya,
diampuni, dan mulai
lagi secara baru.
Tidak demikian
dengan menghujat
Roh Kudus. Dosa ini
diperbuat oleh
orang-orang yang
tidak percaya dan
sering disebut "dosa
yang tidak dapat
diampuni". Dosa ini
dilakukan oleh
musuh Yesus ketika
mereka menuduh Dia
membuang setan
dengan kuasa setan
setelah dengan jelas
Ia menjelaskan
bahwa Ia mengusir
setan dengan kuasa
dari Roh Allah.
Bagi saya, tak ada
seorang pun yang
telah melakukan
dosa ini yang masih
diganggu,
diyakinkan, dan
ditarik terus oleh
kuasa Roh Kudus.
Selama Roh masih
bergumul dengan
seseorang ia belum
melakukan dosa
yang tak dapat
diampuni ini. Tetapi
bila seseorang itu
telah melawan Roh
Kudus sehingga Ia
tidak lagi bergumul
dengannya, maka
orang itu berada
dalam bahaya kekal.
Dengan kata lain,
dosa yang tak dapat
diampuni
menyangkut
penolakan kepada
Yesus Kristus yang
tak dapat ditarik
kembali.
Saya percaya bahwa
inilah yang
dibicarakan
Stephanus dalam
khotbahnya tak lama
sebelum ia mati bagi
Kristus. Dalam
khotbahnya ia
berkata, "Hai orang-
orang yang keras
kepala.kamu selalu
menentang Roh
Kudus" (Kis. 7:51).
Menurut konteksnya
jelas bahwa
Stephanus
mengatakan,
pertama-tama,
seperti nenek
moyang mereka,
mereka telah
menolak
pemberitaan nabi-
nabi dan utusan Allah
dan tidak
mempercayai
mereka. Maka
pendengarnya
bersalah dalam dosa
yang sama. Dalam PL
kita dapat membaca
bahwa ada orang
yang melawan,
memfitnah,
menganiaya, dan
mengejek nabi-nabi.
Sedangkan para nabi
itu diilhamkan oleh
Roh Kudus, maka
dalam kenyataannya
orang-orang itu
melawan Roh. Maka
kata Stephanus
kepada orang-orang
yang sedang
mendengarkan dia,
jika mereka menolak
mendengarkan
rasul-rasul Kristus
dan orang yang telah
dipilih, yang
berbicara lewat Roh
Kudus, maka mereka
juga menolak Roh
Kudus. Infeksi dosa
yang membawa
maut dalam hati
orang yang belum
dilahirkan kembali,
akan selalu
menyebabkan dia
menentang Roh
Kudus. Tubuh
(daging) dan pikiran
jahat selalu
melawan Dia. Pada
waktu orang-orang
berlaku demikian,
mereka tidak akan
menerima Firman
Allah dengan kuat
kuasa-Nya kecuali
jika Roh Kudus dapat
menang atas
mereka.
Menolak Roh Kudus
adalah dosa yang
hanya dapat
diperbuat oleh
orang-orang yang
tidak percaya. Jadi
itu adalah dosa, jika
diteruskan cukup
lama, akan
membawa
malapetaka yang
kekal. Jalan satu-
satunya bagi semua
orang berdosa,
supaya dapat
diampuni sebab
menolak Roh Kudus,
ialah berhenti
menolak dan
berpaling kepada
Kristus Yesus yang
tentunya Roh Kudus
menyaksikan. Orang
itu hanya
berpengharapan jika
ia dengan segera
bertobat dan
membiarkan Roh
Kudus bekerja di
hatinya. Dosa yang
tak dapat diampuni
adalah penolakan
kebenaran tentang
Kristus. Yaitu
menolak sama sekali
kesaksian Roh Kudus
yang menyatakan
bahwa Yesus Kristus
adalah Anak Allah
dan hanya Dia dapat
menyelamatkan kita
dari dosa-dosa kita.
Mungkin Anda adalah
seorang yang
percaya, tetapi Anda
telah melakukan
dosa yang Anda kira
akan menghalangi
Anda dari
keselamatan. Tak
perduli dosa apa itu,
ingatlah bahwa Allah
mengasihi Anda, dan
Ia ingin mengapuni
dosa itu. Sekarang
juga Anda perlu
mengaku dosa itu
kepada-Nya dan
minta
pengampunan-Nya.
Anda perlu
dibebaskan dari
beban kesalahan dan
keragu-raguan yang
telah menindas Anda.
Kristus mati untuk
membebaskan Anda
daripada keadaan
itu. Jika Anda telah
datang kepada
Kristus, Anda
mengetahui
berdasarkan Firman
Allah bahwa dosa itu
- dosa apa saja -
bukanlah dosa yang
tak dapat diampuni.
Dosa itu tidak akan
mengirim Anda ke
neraka, sebab Anda
telah diselamatkan
oleh iman dalam
cucuran darah
Kristus. Tetapi Anda
perlu mengeluarkan
dosa itu dari hidup
Anda dengan
membuangnya pada
Kristus.
Mendukakan Roh
Kudus (Ef. 4:30)
Sekarang kita
sampai kepada dua
dosa terhadap Roh
Kudus yang dapat
dilakukan oleh orang
Kristen. Yang satu
adalah mendukakan
Roh Kudus dan yang
lain adalah
memadamkan Roh
Kudus. Pertama,
marilah kita lihat
dulu dosa
mendukakan Roh
Kudus.
"Dukacita" atau
"sedih hati" adalah
kata "kasih". Roh
Kudus mengasihi kita
seperti Kristus. Kita
dapat melukai hati
atau
membangkitkan
amarah orang yang
tidak mengasihi kita,
tetapi "medukakan
hati" hanya dapat
kita lakukan
terhadap orang yang
mengasihi kita.
Bagimana orang
Kristen dapat
mendukakan Roh
Kudus? Dalam Ef.
4:20-32 Paulus
mengatakan bahwa
kelakukan apa saja
yang tidak seperti
Yesus, baik
perkataan ataupun
watak mendukakan
Roh kasih karunia.
Roh Kudus adalah
Roh:
Kebenaran (Yoh.
14:17); maka apa
saja yang palsu,
penipuan, ataupun
kemunafikan
mendukakan Dia.
Iman (2Kor. 4:13);
maka keragu-
raguan,
ketidakpercayaan,
kegelisahan,
kekuatiran,
mendukakan Dia.
Kasih karunia
(Ibr.10:29); maka apa
saja di dalam kita
yang keras, pahit,
dengki, tidak ramah,
tidak mengampuni,
atau tidak mengasihi
mendukakan Dia.
Kekudusan (Rm. 1:4);
maka segala sesuatu
yang tidak bersih,
yang mengotorkan,
atau menghina
mendukakan Dia.
Apa yang terjadi jika
kita mendukakan
Roh Kudus? Pada
waktu Ia
berdukacita,
sukacita dan kuasa
di dalam hidup kita
diambil-Nya sampai
kita mengakui dan
meninggalkan dosa
kita. Ini bukan
karena Ia
melepaskan kita,
tetapi sebab Ia
dengan sengaja Ia
membuat kita sedih
sampai kita
berpaling kembali
kepada Kristus
dengan hati yang
hancur, kesedihan,
dan pengakuan. Saya
yakin bahwa satu
kali kita telah
dibaptiskan ke dalam
tubuh Kristus dan
didiami oleh Roh
Kudus, kita tak akan
ditinggalkan oleh Roh
lagi. Kita
dimeteraikan untuk
selamanya. Dan ia
adalah jaminan akan
apa yang akan
datang. Memang
sebagai Roh kasih,
Roh Kudus
berdukacita pada
waktu kita berdosa,
sebab Ia mengasihi
kita.
Memadamkan Roh
(1Tes. 5:19)
Menghujat Roh
Kudus adalah dosa
yang dilakukan oleh
orang yang tidak
percaya.
Mendukakan dan
memadamkan Roh
adalah dosa yang
dilakukan oleh
orang-orang
percaya. Kata
memadamkan
berarti "matikan,
mengecilkan." Itu
berhubungan dengan
keterangan Firman
Tuhan mengenai Roh
Kudus sebagai api.
Pada waktu kita
memadamkan Roh,
kita memadamkan
api.
Gambaran api
memberikan dua
aspek:
Pertama, api itu
padam apabila
persediaan bahan
bakar habis. Jika kita
tidak mengobarkan
jiwa kita, jika kita
tidak mengobarkan
jalan kasih karunia,
jika kita gagal
berdoa, bersaksi,
atau membaca
Firman Allah, api Roh
Kudus akan
terbendung. Hal-hal
itu adalah saluran
yang dipakai untuk
memberi kita bahan
bakar supaya api itu
tetap menyala. Dan
Roh Kudus ingin agar
kita menggunakan
pemberian-
pemberiaan itu agar
api-Nya tetap
menyala dalam hidup
kita.
Kedua, kita dapat
mematikannya
dengan cara
menyiraminya
dengan air, atau
menutupnya dengan
selimut atau dengan
tanah. Dengan cara
yang sama, dosa
yang disengaja
memadamkan Roh.
Pernahkah Anda di
dalam bentuk apa
saja mendukakan
Roh, atau
memadamkan Roh,
atau memadamkan
Roh dalam hidup
Anda? Jika itu adalah
persoalannya,
sadarlah bahwa
sekarang inilah
waktunya untuk
mengakui semua
kepada Allah, dan
bertobat daripada
dosa-dosa itu.
Kemudian
berjalanlah setiap
hari di dalam
kepenuhan Roh, dan
peka terhadap
pimpinan-Nya dan
kuasa-Nya di dalam
hidup Anda.
Sumber: Buku: Roh
Kudus hal 194-207

Tidak ada komentar:

Posting Komentar