Kamis, 19 Agustus 2010

TIPS AGAR TIDAK CEPAT PIKUN

Orang yang punya
level vitamin D
cukup dalam
tubuhnya, cenderung
akan terhindar dari
penyakit pikun atau
Alzheimer di masa
tua. Selain kadar
vitamin D yang
cukup, masih harus
ditambah lagi
dengan aktivitas
gerak badan secara
teratur.
Demikian hasil riset
yang dipaparkan
dalam konferensi
internasional
tentang penyakit
Alzheimer di Hawai,
Amerika. Alzhemair
atau pikun kerap
terjadi pada orang
yang menginjak usia
di atas 60 tahun.
Dalam sebuah studi
yang dilakukan di
kota Framingham,
AS, para peneliti
menganalisis
kesehatan jantung
dan kemampuan
kognitif 1.200 orang
berusia 70 tahun.
Penelitian tersebut
dilakukan sejak
tahun 1948.
Pengukuran latihan
fisik telah dilakukan
pada tahun
1986-1987.
Setelah lebih dari
dua dekade 242
responden
mengalami
demensia, termasuk
193 kasus
Alzheimer.
Mereka yang
melakukan olahraga
dengan intensitas
sedang hingga berat,
risiko terkena
demensia berkurang
hingga 40 persen.
Sementara mereka
yang melakukan
olahraga ringan
memiliki risiko lebih
besar terkena
penyakit tersebut,
terutama pada pria.
"Ini merupakan studi
dengan skala besar
dan periode lama.
Kesimpulannya,
melakukan olahraga,
minimal dalam
intensitas
menengah, efektif
mengurangi risiko
pikun," kata Dr Zaldy
Tan, dari Brigham
and Women's
Hospital, Boston.
Pada studi kedua,
para peneliti di
Britania Raya
menganalisis 3.325
orang berusia 65
tahun ke atas yang
ikut serta dalam
Survey Pemeriksaan
Kesehatan dan Gizi
Nasional Ke Tiga di
Amerika. Penelitian
tersebut merujuk
pada pengukuran
kandungan vitamin D
dengan kemampuan
kognitif.
Para peneliti
mengambil contoh
sampel darah
responden lalu
dibandingkan dengan
fungsi kognitif yang
meliputi tes memori,
orientasi ruang dan
waktu, serta
kemampuan
pemusatan
perhatian. Bagi
mereka yang
memiliki nilai di
bawah 10 persen
digolongkan
menderita gangguan
kognitif.
Mereka yang
mengalami defisiensi
vitamin D, beresiko
42 persen lebih tinggi
terkena demensia
dan mereka yang
kekurangan vitamin
D akut, risikonya 394
persen lebih tinggi.
"Tampaknya
kemungkinan
kenaikan tingkat
kerusakan kognitif
diasumsikan pada
kurangnya vitamin D,
konsisten dengan
temuan penelitian
Eropa sebelumnya,"
kata David
Llewellyn, dari
University of Exeter
Peninsula Medical
School.
Secara alami, kulit
akan memproduksi
vitamin D saat
terkena sinar
matahari. Namun,
sebagian besar
orang dewasa di
Amerika kekurangan
vitamin D karena
kulit kurang
produktif dalam
memproduksi
vitamin D akibat
penuaan dan
matahari yang
terbatas sepanjang
tahun.
Bila kebutuhan
vitamin D tidak
terpenuhi dari
makanan dan
minuman,
disarankan untuk
mengkonsumsi
suplemen vitamin D
yang tersedia di
pasaran. "Suplemen
Vitamin D telah
terbukti menjadi
cara yang aman,
murah dan efektif
untuk mengobati
kekurangan
kekurangan vitamin
D," kata Llewellyn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar