Rabu, 25 Agustus 2010

Dunia Runtuh ketika Putus Cinta

Dunia Runtuh
Ketika Putus Cinta
“Aku mau ngomong
penting sama
kamu...”
Ketika mendengar
kalimat itu dari sang
kekasih, rasanya
jantung serasa
berhenti sepersekian
detik. Sebenarnya
Anda sudah tahu
ketika hubungan
Anda dengannya
sudah mendekati
hari-hari terakhir...
dan kalimat tersebut
adalah awal dari
sebuah pengalaman
yang menyakitkan
dan menyedihkan
dalam hidup Anda.
Anda putus
hubungan dengan
sang kekasih... dan di
sini sekarang Anda
berada.
Putus cinta adalah
salah satu situasi
yang paling
mengerikan,
menyedihkan dan
paling tidak enak
yang dapat
dirasakan oleh
seseorang. Kalau
dalam bahasa
Inggrisnya patah hati
disebut broken
heart, itu karena
memang
menggambarkan
keadaan emosi dan
perasaan seseorang
yang tengah
mengalami keadaan
ini. Hancur
berantakan.
Bagaikan sebuah
gelas beling yang
terbanting ke lantai,
berkeping-keping,
berserakan ke
mana-mana.
Sedih, kangen,
sayang, marah,
bingung, kaget,
penyesalan dan
sejuta perasaan
lainnya bercampur
aduk jadi satu dalam
ramuan yang
membuat Anda sakit
dan ingin berlari
sejauh-jauhnya. Dan
memang itu yang
banyak dilakukan
orang dalam
keadaan ini:
melarikan diri.
Jiwa Anda seperti
menggeliat,
meregang dalam
rasa sakit putus
cinta yang tidak
kunjung mereda.
Orang-orang di
sekitar Anda
berkata, "Sudahlah,
luka putus cinta
seperti ini pasti
sembuh sendiri
seiring waktu."
Namun itu terasa
seperti nasihat
omong kosong
karena Anda sama
sekali tidak merasa
seperti itu. Setiap
hari yang berlalu dari
momen tragis itu,
Anda merasa
semakin pedih,
kegundahan yang
sulit dinyatakan
dengan kata-kata.
Sepertinya tidak ada
seorang pun yang
bisa memahami rasa
pilu di hati Anda.
Sobat, Anda tidak
sendirian..
Anda kerap
terbayang akan
kisah-kisah indah
yang pernah dilalui
bersamanya dahulu,
jauh sebelum putus
cinta. Anda tidak bisa
berhenti memikirkan
seluruh janji cinta
manis yang
disampaikan
olehnya. Seluruh
tulisan surat cinta,
SMS cinta, puisi cinta,
candaan cinta lewat
telepon, serta
pertemuan-
pertemuan yang
hangat dan nyaman.
Semua terasa begitu
sempurna. Anda bisa
yakin itu bukan
perasaan kasmaran
Anda saja karena
ada banyak orang
yang begitu
mendukung,
mengkonfirmasi,
bahkan iri akan
keindahan hubungan
cinta Anda
dengannya. Dan
ketika semuanya
berakhir, semuanya
terasa... runtuh,
hancur berantakan.
Anda sudah mencoba
untuk kuat melewati
masa putus cinta ini.
Anda berkali-kali
berteriak pada diri
sendiri untuk bangun
dan bertahan. Apa
daya, cinta Anda
terputus bersamaan
dengan asa untuk
melanjutkan hidup
Anda. Rasa sakit
datang bertubi-tubi,
membuat Anda jiwa
Anda lelah dan
terlalu hampa untuk
hal-hal lainnya. Anda
jatuh terluka. Hati
Anda. Jiwa Anda.
Mental Anda. Fisik
Anda. Seluruhnya.
Sobat, Anda tidak
sendirian..
Saya bisa menulis itu
semua karena saya
pernah berada di
posisi Anda. Apa yang
Anda rasakan hari ini
bukan sebuah
fenomena yang unik
milik Anda dan saya
saja. Menurut
statistik, setiap
harinya diperkirakan
ada satu kisah putus
cinta untuk setiap
dua puluh pasangan
di dunia ini.
Anda perlu
mengetahui bahwa
apapun yang Anda
rasakan sekarang
adalah ALAMIAH,
WAJAR dan NORMAL.
Anda tidak perlu
merasa bersalah jika
ingin mengurung diri
sepanjang hari,
menangis sepanjang
minggu, berteriak-
teriak menyalahkan
keadaan sepanjang
bulan, atau bahkan
sesekali terpikir
untuk menyakiti diri
demi mengalihkan
perhatian dari lirih
luka di hati Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar